<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d29125597\x26blogName\x3dHolistic+view+to+Equilibrium+state\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://carokann.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://carokann.blogspot.com/\x26vt\x3d-2369228846023373281', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Hijr Ismail

Thursday, September 24, 2009 by ismansyah

Hijr Ismail adalah tempat Ismail dibesarkan. Rumah Hajar ada disana , sedangkan makamnya terletak dekat tiang ketiga Ka’bah.

Alangkah ajaibnya, tidak seorang manusia atau nabi boleh dimakamkan di dalam masjid. Tetapi disini, rumah seorang hamba wanita hitam terletak bersebelahan dengan rumah Allah. Disinilah makam Hajar, ibunda Ismail. Ka’bah meluas ke area makamnya. Dengan kata lain, rumah Allah mengarah ke roknya Hajar, ke pangkuannya. Antara Hijr Ismail dan Ka’bah ada suatu gang kecil. Waktu melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah, Allah menitahkan kita, demi makbulnya ibadah haji kita, untuk mengitari Hijr Ismail (kita tidak boleh melintasi gang itu).

Ketika melakukan tawaf mengitari Ka’bah, maka seorang penganut Tauhid yang merasa terpanggil untuk menunaikan ibadah haji memenuhi undangan Allah harus menyentuh Hijr Ismail. Makam Hajar, seorang sahaya wanita hitam Afrika dan seorang ibu yang baik, kini merupakan bagian dari Ka’bah. Orang akan selalu bertawaf mengitarinya.

Allah adalah Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Mulia, dan Maha Esa. Dia tidak memerlukan seseorang ataupun sesuatu. Namun, dari sekian makhluk-Nya yang banyak tak terbilang, telah dipilih satu yang paling mulia dari semuanya, yaitu manusia.

Dari semua manusia telah dipilih seorang wanita.

Dari semua wanita telah dipilih seorang hamba.

Dan dari semua hamba telah dipilih seorang sahaya wanita hitam.

Makhluk-Nya yang paling lemah dan paling hina telah mendapat tempat di sisi-Nya, telah mendapat ruang di dalam rumah-Nya. Dia telah berkunjung kerumahnya dan menjadi tetangganya, bahkan menjadi rekan sekamarnya. Jadi ada dua, yaitu Allah dan Hajar, di bawah naungan rumah ini. Demikianlah dalam masyarakat Islam, yang terpilih adalah prajurit tak dikenal.

Dari buku “Haji” Ali Syari’ati